Tanggal dan Hari

Wapres Meminta TNI-Polri “Melek” Teknologi, Ancaman Makin Kompleks

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin meminta TNI dan Polri, sebagai lembaga penegak hukum dan penjaga keamanan negara, untuk terus meningkatkan kemampuan teknologi mereka.
WhatsApp
Facebook
X
Threads

JAKARTA,PROTIMES.CO – Seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi modern, ancaman yang dihadapi keamanan dan pertahanan negara semakin kompleks. Kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) baru-baru ini menunjukkan betapa pentingnya memperkuat keamanan siber nasional.

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin meminta TNI dan Polri, sebagai lembaga penegak hukum dan penjaga keamanan negara, untuk terus meningkatkan kemampuan teknologi mereka.

“Masyarakat saat ini sangat membutuhkan jaminan keamanan dari personel yang ‘melek’ teknologi dan responsif saat dibutuhkan,” kata Ma’ruf Amin saat memberikan Pembekalan kepada Calon Perwira Remaja TNI-Polri 2024 di Balai Sudirman Jakarta, Jakarta, Kamis (11/07/24).

Ma’ruf Amin menyatakan bahwa kejahatan modern telah menggunakan teknologi informasi yang semakin mudah diakses oleh masyarakat. Hasilnya, kasus judi online, penipuan perbankan, dan bahkan jaringan perdagangan manusia melalui media sosial meningkat.

“Bukan hanya kasus kriminal, bahkan ancaman keamanan pun sudah sampai pada kedaulatan siber kita,” ujar Ma’ruf Amin.

Ma’ruf Amin juga mengatakan bahwa hacker telah diretas data penting negara berkali-kali. Menurutnya, berbagai pihak terkait harus menangani kondisi ini dengan cepat dan tepat sasaran agar tidak terjadi lagi.

“Kementerian/lembaga, pegawai pemerintahan, anggota TNI/Polri, hingga perwira-perwira pelajar seperti yang hadir di sini, wajib menjadi figur yang inovatif dan berintegritas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan penjamin keamanan warga Indonesia,” pintanya.

Ma’ruf Amin menyatakan bahwa hal itu juga berarti bahwa para aparat negara harus terus meningkatkan integritas, kedisiplinan, dan kewaspadaan mereka dalam menjaga ideologi dan kedaulatan negara.

“Perlu diingat, kurangnya integritas, kedisiplinan, dan ketidakwaspadaan akan memberikan celah bagi pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia,” tegasnya.

Selain itu, dia menambahkan, tetaplah waspada terhadap ancaman terhadap nasionalisme kita dengan terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri melalui penguatan identitas nasional.

Sebanyak 906 orang menghadiri seminar ini, terdiri dari 417 Capaja dari Akademi Militer, 129 Capaja dari Akademi Angkatan Laut, 113 Capaja dari Akademi Angkatan Udara, dan 247 Capaja dari Akademi Kepolisian.

Turut hadi dalam kegiatan ini seluruh pejabat TNI-Polri, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Haryono; Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali; Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto; Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Bambang Ismawan. (*)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN