PROTIMES, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), mendukung acara olahraga dan pariwisata “Dieng Caldera Race 2024” yang akan berlangsung di Dieng, Jawa Tengah, pada 8 hingga 9 Juni 2024.
Menurut Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Dieng Caldera Race 2024 akan memberikan pengalaman pelari gunung yang luar biasa dengan rute menantang yang memenuhi standar internasional.
Menparekraf Sandiaga mengatakan dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno” pada Senin (27/5/2024), “Dieng Caldera Race ini adalah acara olahraga dan pariwisata dengan rute yang menantang dan selalu disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh berbagai pihak.”
Selain itu, Dieng, yang merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), diharapkan akan melihat peningkatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari kegiatan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih ke Badan Otorita dan DeTrac yang telah berkolaborasi untuk mendorong orang event ini. Trail run di Indonesia bisa menjadi episentrum karena trek-treknya luar biasa,” kata Menparekraf Sandiaga.
Perwakilan UTMB (Ultra du Mont Blanc) akan diundang untuk penyelenggaraan Dieng Caldera Race 2024 untuk mempersiapkan event UTMB internasional pada tahun 2025.
Menurut Agustin Peranginangin, Direktur Utama BPOB, acara ini menargetkan 1.000 peserta, dengan 900 orang yang telah didaftarkan dari 22 provinsi di Indonesia. Ada empat jenis acara ini: 10 km dengan peningkatan elevasi 495 meter, 21 km dengan peningkatan elevasi 1.185 meter, 42 km dengan peningkatan elevasi 2.630 meter, dan yang terakhir, 75 km dengan peningkatan elevasi 4.850 meter.
“Kalau dulu Dieng dikenal dengan culture-nya dengan teman-teman mengembangkan Dieng Culture Festival, tapi dalam tiga tahun ini kita harapkan sports tourism juga bisa menjadi salah satu strategi mengampanyekan keindahan dari Dieng,” ujar Agustin.
Lebih dari itu, Dieng Caldera Race 2024 diharapkan Agustin dapat mendukung pengembangan DPSP Borobudur yakni terciptanya penyebaran wisatawan ke berbagai daerah penyangga Borobudur termasuk Dieng.
“Bagaimana wisatawan bisa menyebar ke KSPN-KSPN di sekitarnya salah satunya KSPN Dieng,” kata Agustin.
Event Director Dieng Caldera Race, Yulius Tjendrawan, mengatakan ada tiga hal penting yang diharapkan bisa menjadi capaian dari pelaksanaan Dieng Caldera Race 2024. Pertama adalah bagaimana Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa juga dapat menggelar kegiatan trail run bertaraf internasional ke depannya.
“Indonesia sebagai negara besar tidak boleh kalah dengan negara lain terutama tetangga-tetangga kita. Bicara trail run, posisi kita kalah dengan Thailand dan Malaysia yang sudah punya gelaran internasional by UTMB. Karenanya kita akan kejar,” ujar Yulius.
Kemudian adalah bagaimana event ini dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. “Secara teori ekonomi, kita harapkan multiplier effect dari event ini bisa mencapai Rp27 miliar,” kata Yulius.
Selain itu juga, event ini menjadi sarana transfer ilmu kepada komunitas juga masyarakat dalam mengelola satu kegiatan.
“Kita berharap tentu selalu banyak komunitas yang akan juga terangkat, bisa merasakan dampaknya baik itu komunitas lokal atau pokdarwis tentang pengelolaan event sehingga nantinya mereka bisa jadi EO (event organizer) yang juga mumpuni di daerahnya untuk menyelenggarakan event nasional atau bahkan internasional,” kata Yulius.
Sementara Atlet Lari Trail Indonesia yang juga founder Detrac, Fandhi Achmad, mengatakan event ini dapat menjadi persiapan bagi para atlet trail run Indonesia untuk dapat bersaing di event-event UTMB.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Marketing Communication Manager National Geographic Indonesia, Agung Wibawanto. (*)