PROTIMES.CO — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait ancaman cuaca ekstrem yang berpotensi meluas di Indonesia menjelang puncak musim hujan awal 2026. Tiga sistem cuaca tropis yang mengelilingi wilayah Indonesia diprediksi meningkatkan risiko hujan lebat hingga sangat lebat, disertai gelombang laut tinggi.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinet bahwa pihaknya tengah memantau secara intensif Siklon Tropis Bakung serta dua sistem lain yang masih berkembang, yakni Siklon Tropis Seed 93S dan Seed 95S. Siklon Bakung terpantau berada di barat daya Lampung, di perairan selatan Sumatera, dan telah menguat dari Kategori 1 menjadi Kategori 2.
Meski saat ini bergerak menjauh, BMKG menilai Bakung tetap berpotensi berdampak signifikan. Faisal mengingatkan bahwa siklon berkategori rendah sekalipun dapat menimbulkan kerusakan serius, seperti yang pernah terjadi pada Siklon Tropis Seroja. Ia menambahkan, dalam dua hingga tiga hari ke depan Bakung berpeluang bergeser mendekati wilayah Indonesia dan meningkatkan intensitas hujan di sejumlah daerah.
Selain itu, Seed 93S diperkirakan mempengaruhi Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, sementara Seed 95S terpantau di selatan Papua. Kombinasi ketiga sistem tersebut berpotensi memperburuk kondisi cuaca dan laut.
BMKG telah berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan Basarnas untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Masyarakat diimbau tetap waspada, terutama di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Menghadapi puncak musim hujan Januari–Februari 2026, BMKG juga melakukan operasi modifikasi cuaca di sejumlah wilayah strategis guna menekan dampak cuaca ekstrem, dengan target penurunan intensitas hujan hingga 50 persen.
Penulis : Anwar Chow
Editor : Aris Darmawan
Be First to Comment