Press "Enter" to skip to content

Pemkot Balikpapan Siapkan Pembangunan Pasar Induk Modern di Kariangau, Target Rampung 2027

PROTIMES.CO– Pemerintah Kota Balikpapan bersama DPRD setempat tengah mempersiapkan pembangunan pasar induk modern di kawasan Kariangau, Balikpapan Utara. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang terhadap persoalan pasar-pasar rakyat yang saat ini dinilai semakin semrawut dan sulit diawasi.

Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, mengungkapkan bahwa kajian akademik dan naskah akademik untuk pembangunan pasar induk tersebut sedang dalam tahap penyusunan. “Insya Allah, pasar induk ini akan menjadi pusat distribusi utama dan mengurangi beban pasar-pasar tradisional yang selama ini sulit dikendalikan, seperti Pasar Pandan Sari yang sudah menyerupai pasar induk,” ujarnya kepada wartawan, pada Senin (6/10/2025), di Hotel Grand Senyiur.

Luas Lahan dan Tahapan Persiapan

Taufik menjelaskan bahwa lahan seluas 9 hektare telah disiapkan untuk pembangunan pasar induk, namun sebagian masih terkendala masalah status kepemilikan. “Dari total 9 hektare, sekitar 4 hektare masih bermasalah, jadi kami akan fokus membangun di lahan yang clear, sekitar 5 hektare lebih,” jelasnya.

Saat ini, kajian masih terus dilakukan untuk merumuskan kebutuhan fasilitas serta desain tata kelola pasar. Naskah akademik yang sedang disusun akan menjadi dasar hukum dan perencanaan teknis pembangunan, termasuk penyusunan Masterplan (MK) dan Detail Engineering Design (DED).

Fasilitas Lengkap dan Strategis

Lokasi pasar induk di Kariangau dipilih karena dinilai strategis. Dekat dengan kawasan peternakan, pelabuhan peti kemas, serta rumah potong unggas, pasar induk ini akan mempermudah distribusi hasil pertanian dan peternakan dari hulu ke hilir.

Pasar induk dirancang dengan konsep modern, memperhatikan manajemen tata letak, sistem pengelolaan, hingga efisiensi harga. “Kami ingin harga-harga di pasar induk ini berada di bawah pasar rakyat, agar pembeli dan pedagang bisa lebih tertarik bertransaksi di sana,” ujarnya.

Usulan Pedagang dan Rencana Desain Bangunan

Taufik juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah masukan dari para pelaku usaha pasar. Salah satunya adalah usulan agar bangunan pasar tidak dibuat dua lantai untuk memudahkan aktivitas jual beli. Namun, opsi bangunan dua tingkat tetap dibuka, dengan kemungkinan lantai atas dimanfaatkan sebagai kantor, musala, aula, atau ruang serbaguna yang bisa digunakan warga.

“Kalau dibuat dua lantai, bisa saja dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti masjid atau aula pertemuan, jadi tetap fungsional. Tapi tentu semua akan dikaji terlebih dahulu,” kata Taufik.

Antisipasi Pasar Digital dan Target Waktu Pembangunan

Pembangunan pasar induk ini juga diharapkan mampu menghadapi tantangan dari tren pasar digital yang kian berkembang. Taufik menyebutkan bahwa pedagang pasar induk nantinya bisa difasilitasi untuk ikut menjual secara online, dengan tetap menjaga harga yang lebih kompetitif dibandingkan pasar lainnya.

Adapun dari sisi anggaran, Taufik optimistis bahwa proyek ini bisa dimulai pada 2026 dan ditargetkan rampung pada 2027. “Anggaran untuk pasar impres dan pasar penampungan sudah masuk perencanaan. Tinggal bagaimana kemampuan keuangan pemerintah kota mendukung realisasi ini,” pungkasnya. (to)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *