Press "Enter" to skip to content

Jelang World Rabies Day 2025, Warga Balikpapan Makin Waspada, Ribuan Vaksin Gratis Disiapkan

BALIKPAPAN, PROTIMES.CO – Kesadaran masyarakat Balikpapan terhadap ancaman rabies semakin meningkat. Sepanjang 2024, laporan gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang masuk ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) menunjukkan tren yang positif—bukan karena jumlah kasus rabies, tapi karena meningkatnya kewaspadaan warga.

Yang menarik, meski tidak ditemukan satu pun kasus rabies pada hewan, warga tetap memilih untuk melapor setiap kali terjadi gigitan, baik oleh kucing, anjing, bahkan monyet.

“Alhamdulillah, warga Balikpapan cukup waspada. Setiap ada gigitan, langsung dilaporkan. Ini artinya kesadaran mereka tinggi, meskipun belum tentu gigitan itu terkait rabies,” kata drh Mohamad Bisri, Kabid Kehewanan dan Peternakan DKP3 Balikpapan.

Menyambut Hari Rabies Sedunia yang diperingati tiap 28 September, DKP3 Balikpapan bersiap menggelar vaksinasi rabies massal secara gratis. Program ini akan dimulai pada Juli hingga September 2025, dan menjadi bagian dari gerakan serentak di seluruh Kalimantan Timur untuk membentuk kekebalan populasi hewan.

“Targetnya, jangan sampai virus rabies punya celah untuk masuk. Bukan hanya di Balikpapan, tapi juga di seluruh wilayah Kaltim,” ujarnya.

DKP3 menyiapkan sedikitnya 2.000 dosis vaksin rabies gratis. Jumlah ini bisa bertambah jika ada dukungan tambahan dari Pemprov Kaltim, seperti yang terjadi tahun lalu, di mana total vaksin mencapai 7.000 dosis.

Tak hanya vaksinasi massal, warga juga bisa mendapatkan layanan vaksin rabies di klinik hewan milik pemerintah. Ada dua jenis layanan: vaksin gratis multidosis, dan vaksin single dosis berbayar dengan tarif yang tetap ramah di kantong.

“Silakan pilih. Yang gratis itu multidosis, biasanya untuk massal. Kalau mau single dosis, memang ada retribusinya, tapi tetap jauh lebih murah daripada di klinik swasta,” jelas Bisri.

Ia menambahkan, tingginya laporan GHPR harus dilihat secara positif, karena mencerminkan makin tingginya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan hewan dan upaya pencegahan penyakit menular.

“Jangan disalahartikan. Ini bukan karena kasus rabies meningkat. Justru karena warga aktif melapor, kami bisa pantau dan mencegah lebih awal. Ini modal besar untuk menjaga Balikpapan tetap bebas rabies,” tutupnya. (to)

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *