Tanggal dan Hari

Rupiah Bergerak Tipis di Tengah Optimisme Pasar dan Dinamika Global

Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan rupiah ini mencerminkan respons pasar terhadap kombinasi faktor eksternal dan internal yang saling tarik menarik.
Ilustrasi. (Foto: Freepik/Skata)

PROTIMES.CO – Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (6/5/2025), seiring dengan melemahnya indeks dolar dan meningkatnya optimisme pelaku pasar terhadap langkah pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik.

Penguatan rupiah terjadi meski sebelumnya sempat mengalami pelemahan akibat tekanan eksternal, termasuk dinamika perdagangan AS-Tiongkok dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Rupiah tercatat ditutup menguat sebesar 6 poin ke level Rp16.449 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat melemah hingga 40 poin.

Ibrahim Assuaibi, pengamat mata uang dan komoditas sekaligus Presidium Ikatan Alumni Universitas Ibnu Chaldun (IlKA-UIC) Jakarta, menilai pergerakan ini mencerminkan respons pasar terhadap kombinasi faktor eksternal dan internal yang saling tarik menarik.

Dari sisi eksternal, pelemahan dolar AS didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyebut bahwa ekonomi AS tetap tangguh meski menghadapi turbulensi jangka pendek.

Ia menyampaikan bahwa agenda tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi dari pemerintahan Presiden Donald Trump akan mendorong investasi jangka panjang.

Di sisi lain, Trump menyatakan AS sedang menggelar perundingan dagang dengan sejumlah negara, termasuk Tiongkok, namun tetap menegaskan tidak ada rencana segera untuk bertemu Presiden Xi Jinping.

Pernyataan ini menambah ketidakpastian mengenai hubungan dagang antara kedua negara, yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi sumber utama volatilitas pasar global.

Tiongkok sendiri menyatakan kesediaannya untuk berdialog, namun menegaskan bahwa syarat utamanya adalah penghapusan tarif sepihak oleh AS.

Sementara itu, pelaku pasar juga menanti keputusan Federal Reserve terkait suku bunga yang dijadwalkan diumumkan pada Rabu.

Bank sentral AS diperkirakan akan menahan suku bunga tetap, dengan fokus tertuju pada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait arah kebijakan moneter selanjutnya.

Dari dalam negeri, pemerintah terus menunjukkan komitmen terhadap penguatan ekonomi melalui percepatan belanja negara.

Salah satu program prioritas yang kini berjalan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang anggarannya dinaikkan menjadi Rp171 triliun. Realisasi anggaran program tersebut mulai menunjukkan akselerasi sejak Maret, mencapai Rp2,3 triliun hingga April.

Selain itu, dukungan terhadap sektor perumahan melalui insentif pajak dan peningkatan fasilitas FLPP turut memperkuat ekspektasi pasar.

Meskipun konsumsi pemerintah masih menunjukkan kontraksi 1,38% secara tahunan pada kuartal I/2025, pertumbuhan ekonomi nasional tetap bertahan di angka 4,87% (yoy), yang memberi sinyal positif bagi stabilitas rupiah.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN