Tanggal dan Hari

Pramono Tinjau Pelatihan MTU, Dorong Peningkatan Kualitas SDM Rusunawa KS Tubun

Pelatihan yang diberikan beragam, mulai dari menjahit, merias wajah, desain, hingga keterampilan kantoran seperti mengetik dan pengoperasian komputer.
Peserta pelatihan MTU. (Foto: beritajakarta)

PROTIMES.CO – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung pelaksanaan pelatihan Mobile Training Unit (MTU) di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program prioritas 100 hari pertama masa kepemimpinannya.

Menurut Pramono, program MTU merupakan upaya nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama bagi warga yang belum bekerja.

Ia menyebut pelatihan ini sebagai solusi untuk mempersiapkan Jakarta menghadapi tantangan sebagai Kota Global.

“Saya yakin kalau ini bisa terus diadakan, pasti akan membawa kebaikan bagi Jakarta,” ujar Pramono.

Pelatihan yang diberikan pun beragam, mulai dari menjahit, merias wajah, desain, hingga keterampilan kantoran seperti mengetik dan pengoperasian komputer.

Ia mengaku terkesan melihat antusiasme warga. Beberapa mahasiswa bahkan terlihat turut mengikuti pelatihan.

Kegiatan ini juga ditujukan agar para peserta memiliki bekal untuk masuk ke dunia kerja atau membuka usaha sendiri. Setiap peserta akan menerima sertifikat sebagai bukti keahlian yang dimiliki.

Meskipun begitu, Pramono menyadari bahwa tantangan terbesar yang dihadapi warga setelah pelatihan adalah keterbatasan modal.

Oleh karena itu, Pemprov DKI berencana memfasilitasi akses permodalan melalui skema seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menyatakan bahwa sekitar 80 persen penghuni Rusunawa KS Tubun telah berpartisipasi dalam pelatihan ini. Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya.

Hari juga menjelaskan bahwa pendaftaran pelatihan MTU dapat dilakukan melalui surat pengajuan dari RT, RW, karang taruna, lurah, atau camat.

Setelah dilakukan asesmen, pelatihan akan dilaksanakan selama 20 hari, dan peserta akan dibekali sertifikat yang bisa digunakan untuk bekerja atau berwirausaha.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN