PROTIMES.CO – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan konsep “Haji Ramah Perempuan” saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Dahnil menekankan pentingnya kehadiran petugas penyelenggara ibadah haji perempuan pada musim haji 2025.
“Yang juga menjadi konsen Badan Penyelenggara Haji itu terkait dengan petugas perempuan. Terus terang, jumlah jemaah haji kita itu lebih besar jumlah perempuan. Dan terus terang selama ini menurut kami di Badan Penyelenggara Haji kita tidak punya konsep yang matang terkait dengan haji afirmasi terhadap perempuan,” ungkap Dahnil.
Ia menyoroti bahwa jumlah pembimbing ibadah perempuan masih sangat terbatas dibandingkan pembimbing laki-laki.
Hal ini dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi kenyamanan dan pelaksanaan ibadah bagi jemaah perempuan.
“Agaknya perlu mulai dipikirkan pada periode-periode penyelenggaraan haji berikutnya itu adalah petugas, khususnya pembimbing ibadah, perempuan. Supaya kemudian mereka mendapat asistensi yang lebih, tidak dibimbing oleh pembimbing laki-laki. Dan mereka akan lebih nyaman apabila pembimbingnya itu perempuan,” lanjutnya.
Dahnil juga menyampaikan bahwa BP Haji akan mendorong konsep “Haji Ramah Perempuan dan Lansia” sebagai arah kebijakan strategis ke depan.
Ia menekankan bahwa penyelenggaraan haji di masa mendatang, khususnya tahun 2026, harus lebih mengafirmasi hak-hak ibadah perempuan.
“Oleh sebab itu ini menjadi konsen kami di Badan Penyelenggara Haji agar pelaksanaan haji di 2026 nanti itu menjadi haji yang ramah perempuan. Bukan cuma ramah lansia seperti nomenklatur yang selama ini digunakan oleh teman-teman di PHU,” pungkasnya.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah