PROTIMES.CO – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti melakukan pertemuan daring dengan Kantor Urusan Luar Negeri Kota Nantong, Tiongkok, dan Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai, Kamis (17/4/2025).
Pertemuan ini untuk membahas peluang kerja sama investasi dan kebijakan sektor konstruksi Indonesia yang terbuka luas bagi mitra internasional.
Wamen Diana menjelaskan bahwa visi pembangunan jangka panjang Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045” diterjemahkan melalui Asta Cita yang didukung oleh 17 program prioritas, 8 quick wins, dan 320 rencana aksi.
“Beberapa misi tersebut secara langsung selaras dengan peran Kementerian PU seperti menjamin ketahanan air, pangan, dan energi, memperluas pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia yang inklusif, konektivitas wilayah perdesaan serta pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim,” kata Diana.
Dia menjelaskan prioritas pembangunan infrastruktur nasional tahun 2025 difokuskan pada empat sektor utama yakni sumber daya air termasuk penguatan irigasi dan perlindungan pantai, jalan dan jembatan termasuk jalan tol dan flyover strategis, infrastruktur dasar di antaranya akses air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman, serta infrastruktur strategis seperti fasilitas pendidikan dan pasar rakyat.
Target pembangunan akan terus ditingkatkan pada tahun 2026 dengan skala dan jangkauan yang lebih luas.
Kementerian PU juga mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2021 sebagai sarana mempercepat pembangunan infrastruktur melalui partisipasi swasta.
Kementerian PU saat ini tengah menyiapkan sejumlah proyek strategis melalui skema KPBU dengan total nilai mencapai lebih dari Rp160 triliun.
“Terdapat 10 proyek KPBU senilai Rp42,57 triliun di sektor sumber daya air dan energi, serta lima proyek lainnya senilai Rp31,97 triliun yang mencakup sistem penyediaan air minum dan modernisasi irigasi. Selain itu, terdapat delapan proyek berskala besar senilai Rp87,92 triliun yang siap ditawarkan, mencakup pembangunan jalan tol, energi terbarukan, serta sistem air dan irigasi. Seluruh proyek ini dirancang sebagai peluang investasi yang menjanjikan dengan skema transparan, berbagi risiko, dan berkelanjutan bagi mitra publik dan swasta,” tambah Wamen Diana.
Untuk mendukung iklim investasi, Indonesia terus menyederhanakan perizinan usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan kebijakan perpajakan berbasis wilayah.
Wamen Diana juga menegaskan bahwa keterlibatan investor asing diatur secara jelas melalui UU Jasa Konstruksi dan UU Cipta Kerja, termasuk melalui mekanisme International Competitive Bidding.
Dalam hal ini, Diana mengapresiasi delegasi Pemerintah Kota Nantong atas ketertarikan dan keterlibatannya dalam menjajaki peluang kerja sama infrastruktur di Indonesia.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat konektivitas dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara,” pungkasnya.
Pewarta: Khairul
Editor: Khopipah