Tanggal dan Hari

Kepala BP Haji Paparkan  Konsep Tri Sukses  dalam Forum Umrah dan Ziarah di Madinah

BP Haji Indonesia berkomitmen dalam memperkuat perannya dalam penyelenggaraan haji dan umrah, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf. (Foto: BP Haji)

PROTIMES.CO – Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji RI) Mochamad Irfan Yusuf  menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memperkuat perannya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dia menuturkan visi BP Haji yang bertumpu pada tiga pilar strategis yakni:

– Keberhasilan Ritual, yaitu memastikan setiap jamaah dapat menikmati pengalaman yang damai, kaya spiritual, dan aman.

– Keberhasilan Ekosistem Ekonomi, yaitu memanfaatkan Haji dan Umrah untuk mendukung UMKM halal, keuangan syariah, layanan berbasis teknologi, dan logistik yang menguntungkan tidak hanya Indonesia tetapi juga mitra di Arab Saudi.

– Keberhasilan Peradaban dan Keadaban, yaitu yang mempersiapkan jamaah Indonesia untuk menjadi teladan karakter Islam, kebersihan, ketertiban, toleransi, solidaritas, dan moderasi.

Ia juga memaparkan inisiatif konkret dalam konteks kerja sama bilateral, khususnya pemanfaatan momentum musim haji untuk mendorong pertukaran wisata antarnegara. 

BP Haji RI mengusulkan agar dalam momentum jemaah Indonesia menunaikan Ibadah haji di Tanah suci, penerbangan kosong dari Arab Saudi yang mengangkut jemaah selama musim haji dapat dimanfaatkan untuk membawa wisatawan Arab Saudi menikmati destinasi unggulan di Indonesia.

“Indonesia sering digambarkan sebagai sepotong surga. Dari Bali dan Lombok hingga Aceh dan Yogyakarta, kami menawarkan ketenangan spiritual, kekayaan budaya, dan keindahan alam yang siap menyambut saudara-saudara kami dari Saudi,” jelasnya.

“Mari kita ubah arus jamaah menjadi jembatan pariwisata dan persaudaraan,” imbuhnya.

Gus Irfan juga mendorong integrasi sistem digital antara platform Nusuk milik Pemerintah Saudi dan sistem Umrah Indonesia demi kenyamanan dan transparansi pelayanan jamaah umrah.

Dengan lebih dari 1,5 juta jamaah umrah asal Indonesia setiap tahun, ia menegaskan pentingnya kemitraan jangka panjang yang bersifat strategis dan saling menguntungkan, termasuk dalam hal suplai produk makanan halal, rempah-rempah, dan layanan berbasis teknologi.

“Di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global, kita punya peluang untuk membangun poros ekonomi umat berbasis haji dan umrah,” ungkapnya.

“Kolaborasi Indonesia dan Arab Saudi di sektor ini bukan hanya soal pelayanan, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan dunia Islam,” pungkasnya.

Pewarta: Khairul

Editor: Khopipah

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN