Tanggal dan Hari

Teror Terhadap Tempo Dinilai Sistematis, Komnas HAM Minta Penyelidikan Menyeluruh

Abdul Haris Semendawai menyatakan, serangkaian teror terhadap jurnalis dan redaksi Tempo memiliki pola yang sistematis dan menyasar secara spesifik.
Ilustrasi. (Foto: Freepik/DC Studio)

PROTIMES.CO – Wakil Ketua Komnas HAM Abdul Haris Semendawai menyatakan, serangkaian teror terhadap jurnalis dan redaksi Tempo memiliki pola yang sistematis dan menyasar secara spesifik.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai hasil investigasi awal Komnas HAM dalam merespons laporan yang mereka terima.

“Dari data yang kami himpun, serangan ini tidak hanya berupa pengiriman kepala babi dan bangkai tikus, tetapi juga berupa peretasan, intimidasi di media sosial, dan ancaman terhadap keluarga,” ungkapnya.

Semendawai mengungkapkan bahwa Komnas HAM telah mendatangi langsung kantor Tempo dan melakukan rekonstruksi kejadian.

Temuan lapangan menunjukkan, paket kepala babi dikirim oleh seseorang yang sempat menunggu hingga 10 menit, sementara paket bangkai tikus diduga dilempar dari jalan kecil pada dini hari.

“Yang mengkhawatirkan, ada indikasi simbolik dalam serangan ini. Enam tikus yang dikirim diyakini merujuk pada enam pengelola podcast Bocor Alus,” ujar Semendawai.

Ia menekankan bahwa target utama tampaknya adalah jurnalis bernama Fransiska Christy Rosana alias Cica, yang merupakan satu-satunya perempuan dalam tim podcast tersebut.

“Serangan ini juga ditujukan kepada keluarganya yang berada di tempat lain, menunjukkan adanya motif intimidasi yang meluas,” ucapnya.

Komnas HAM telah menyampaikan temuan ini kepada Bareskrim Polri dan mendesak agar penyelidikan mencakup semua pola teror, termasuk kejadian sebelumnya terhadap jurnalis Hussein Abri.

Menurut Semendawai, jika tidak ditangani serius, teror ini berpotensi menciptakan ketakutan di kalangan jurnalis dan mendorong mereka untuk melakukan swasensor.

“Ini sangat berbahaya bagi kebebasan pers,” ujarnya.

Pewarta: Dzakwan

Editor: Khopipah

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN