PROTIMES.CO – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia melalui berbagai strategi, salah satunya melalui fasilitasi business matching bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Upaya ini semakin diperkuat dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendag dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menegaskan bahwa kerja sama dengan Kemenekraf menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kreatif Indonesia.
“Kemendag terus membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem ekspor produk kreatif Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi ekspor, Kemendag mengintegrasikan pengembangan UMKM dengan Program UMKM BISA Ekspor.
Melalui program ini, UMKM mendapatkan fasilitasi pitching bisnis dan business matching dengan perwakilan perdagangan di 33 negara.
Pada Januari–Februari 2025, Kemendag telah melaksanakan 146 kegiatan business matching, mencakup 91 sesi pitching dan 55 pertemuan dengan buyer. Total transaksi yang tercatat mencapai USD 8,77 juta.
Selain fasilitasi ekspor, MoU yang ditandatangani juga mencakup pengembangan produk kreatif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual.
Semua langkah ini bertujuan agar UMKM kreatif dapat berkembang secara berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar internasional.
Mendag Busan menyoroti besarnya potensi sektor ekonomi kreatif dalam mendorong perekonomian nasional.
Pada tahun 2024, sektor ini menyumbang sekitar Rp1,53 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, sementara nilai ekspor ekonomi kreatif mencapai USD 25,10 miliar.
Subsektor fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan menjadi kontributor utama dalam ekspor tersebut.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menambahkan bahwa penguatan ekosistem ekonomi kreatif dilakukan melalui pendekatan Hexahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, media massa, serta regulasi.
“Kami berkomitmen bersama Kemendag dalam memperluas akses pasar bagi produk ekonomi kreatif hingga pasar internasional,” ujar Menteri Riefky.
Kemendag juga terus berupaya memperketat sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan UMKM kreatif mendapatkan dukungan yang maksimal.
Dengan adanya kerja sama yang lebih kuat, diharapkan pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif dapat lebih mudah menembus pasar global.
Melalui kolaborasi strategis dan program fasilitasi ekspor ini, Kemendag dan Kemenekraf berharap UMKM kreatif Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah