PROTIMES.CO – Langkah Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk meningkatkan pengawasan kualitas udara melalui penambahan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) mendapat dukungan dari legislatif.
DPRD DKI menyebut kebijakan ini sebagai terobosan penting untuk menjawab krisis polusi udara.
“Saya setuju. Apa yang sudah dilakukan Dinas LH sudah baik,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, di Gedung DPRD DKI, Kamis (20/3/2025).
Diketahui Jakarta kini telah memiliki 111 SPKU, jauh meningkat dibandingkan jumlah sebelumnya yang hanya lima unit.
Peningkatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Dinas LH untuk menjadikan pemantauan udara berbasis data sebagai dasar kebijakan lingkungan.
Wibi juga mendorong target ambisius Dinas LH untuk menambah 1.000 sensor udara berbiaya rendah (low-cost sensors).
Ia menilai target ini akan memperkuat pengawasan kualitas udara secara real-time di berbagai titik ibu kota.
“Terus lanjutkan ya,” ujar Wibi menyemangati Dinas LH agar konsisten dalam program tersebut.
Dukungan juga diberikan oleh Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Habib Muhammad bin Salim Alatas.
Menurutnya, kebijakan penambahan SPKU merupakan pendekatan tepat dalam menangani persoalan polusi udara.
Dengan adanya SPKU yang lebih banyak, pemerintah akan memiliki gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi udara.
“Ini akan memungkinkan Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah-langkah yang lebih tepat sasaran dan efektif,” tandasnya.
Dengan penguatan sistem pemantauan kualitas udara, Jakarta diharapkan mampu menghadirkan udara yang lebih bersih dan sehat bagi warganya ke depan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah
