PROTIMES.CO – Dalam kunjungannya ke Lapas Kutacane, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi menawarkan program pelatihan kerja kepada warga binaan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan pembinaan keterampilan.
“Kalian akan mendapat pelatihan. Dan apabila telah berproduksi, akan diberikan imbalan berupa premi, yang sebagian akan ditabung sampai pulang bebas,” kata Mashudi.
Program pelatihan akan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Nusakambangan, yang sedang digagas sebagai lumbung ketahanan nasional.
Bidang pelatihan yang ditawarkan meliputi peternakan, budidaya ikan dan udang, pertanian, serta UMKM.
Mashudi menilai, pemberdayaan warga binaan merupakan langkah strategis dalam menciptakan lapas produktif yang tidak hanya menjadi tempat pidana, tetapi juga tempat pembinaan keterampilan dan karakter.
Ia bahkan berharap Lapas Kutacane bisa turut menyumbang terhadap ketahanan pangan nasional.
“Tanahnya dari pak bupati, diolah oleh warga binaan. Seperti yang saya lihat sepanjang jalan banyak ladang jagung,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry telah menyerahkan tanah hibah seluas 4,1 hektare untuk relokasi Lapas Kutacane yang saat ini kelebihan kapasitas hingga lebih dari 300 persen.
Mashudi menegaskan bahwa pembangunan lapas baru dan program pelatihan ini akan dijalankan secara paralel.
Ia juga menyoroti pentingnya redistribusi warga binaan dan hak bersyarat sebagai solusi jangka pendek mengurangi kepadatan.
Dukungan dari DPR RI, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, dan keluarga warga binaan diharapkan bisa memperkuat pembinaan yang lebih manusiawi dan produktif.
Mashudi juga menyampaikan bahwa standar layanan makan akan terus diperbaiki sesuai keluhan warga binaan.
Pewarta: Dzakwan
Editor: Khopipah