Tanggal dan Hari

Indonesia Desak PBB Ambil Langkah Konkret untuk Perdamaian Palestina

Indonesia mendesak DK PBB agar segera mengambil langkah nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina pasca disepakatinya gencatan senjata Hamas-Israel.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Ch. Nasir dalam sidang terbuka DK PBB, Senin (20/1/2025). (Foto: Kementerian Luar Negeri)

PROTIMES.CO – Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar segera mengambil langkah nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina pasca disepakatinya gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Ch. Nasir dalam sidang terbuka DK PBB yang membahas isu Timur Tengah dan Palestina di New York, Amerika Serikat, Senin (20/1/2025).

“Kami menyambut baik tercapainya gencatan senjata di Gaza, dan kesepakatan ini harus menjadi langkah awal mencapai perdamaian di Timur Tengah”, ujarnya. “DK PBB harus memastikan setiap fase kesepakatan ini dijalankan sepenuhnya dan menghentikan siklus kekerasan yang terus berulang,” tegasnya.

Arrmanatha juga menyoroti pembangunan permukiman ilegal di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang terus meluas, yang disertai dengan kekerasan dan impunitas yang semakin tidak terkendali.

Menyesalkan kesepakatan ini baru tercapai setelah jatuh puluhan ribu korban jiwa, ia menyampaikan dua hal yang harus menjadi fokus utama pasca disepakatinya gencatan senjata.

Pertama, mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza dengan penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, jaminan keselamatan bagi pekerja kemanusiaan, dan persiapan upaya rekonstruksi sesegera mungkin. Ia juga meminta pencabutan blokade 18 tahun yang telah melumpuhkan perekonomian Gaza.

“Peran UNRWA sangat krusial dalam mencapai langkah-langkah tersebut. DK PBB harus melindungi UNRWA dari segala ancaman dan kampanye disinformasi yang menyerang lembaga ini,” jelasnya.

Kedua, mengembangkan solusi politik yang komprehensif untuk mengakhiri konflik Israel – Palestina dengan mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian. Ia menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju masa depan yang adil bagi Palestina dan Israel.

“Alternatif lain hanya akan menghasilkan apartheid dan penindasan,” tegasnya.

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Scroll to Top

LOGIN