PROTIMES.CO – Xiaohongshu, aplikasi media sosial asal China, menarik perhatian warga Amerika Serikat (AS) baru-baru ini. Aplikasi ini bahkan menempati posisi puncak daftar aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store Apple AS pada Senin (13/1/2025) waktu setempat.
Di platform tersebut, banyak netizen AS menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok”. Dengan mengandalkan bantuan alat penerjemah, mereka membuat dan menggunakan akun serta berbincang dengan netizen asli China terkait banyak hal, termasuk alasan kepindahan mereka ke aplikasi tersebut.
Kemunculan fenomena ini menyusul bayang-bayang pemberlakuan pelarangan penggunaan aplikasi TikTok bagi warga AS. Sambil menanti putusan resmi Pengadilan Tinggi, mereka berbondong-bondong bermigrasi ke Xiaohongshu–yang dalam bahasa Mandarin berarti “buku merah kecil”.
“Halo, semuanya, saya Ryan. Saya adalah pengungsi TikTok. Pemerintah AS melarang TikTok jadi kami (warga AS, red) tengah mencari alternatifnya,” ucap seseorang dengan nama akun Ryan Martin dalam sebuah unggahan video di Xiaohongshu, dikutip dari WIRED.
Ribuan netizen AS dilaporkan mulai meramaikan aplikasi tersebut, yang umum digunakan untuk mengunggah konten gaya hidup dan travel, pada akhir pekan lalu. Mereka menyebutnya dengan “Red Note” atau “Catatan Merah” dan “Instagram Versi China”.
Beberapa di antara mereka bahkan secara terbuka mengungkapkan kekesalan pada Pemerintah AS yang ingin melarang TikTok atas dasar kekhawatiran aplikasi tersebut dapat digunakan Pemerintah China untuk memata-matai AS.
Penulis: Khopipah Indah Lestari